5 Metode Pemasaran

Secara sederhana dan factual, MLM (Muti Level Marketing) adalah salah satu cara dari lima (5) cara pemasaran produk. Sebenarnya termasuk pemasaran jasa, tetapi dalam hal ini saya mengkhususkan tinjauan untuk pemasaran produk. Pemasaran produk adalah cara menyampaikan produk dari produsen (perusahaan) kepada konsumen akhir.

Semua perusahaan pemasaran (MLM maupun tradisional) pasti mempunyai satu cara pokok dari kelima cara pemasaran itu yang mencerminkan karakter atau jenis pemasarannya dengan satu tujuan tunggal: memenuhi permintaan konsumen sehingga dapat membantu konsumen mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik, betapapun kecilnya peningkatan kualitas hidup itu. Begitu perusahaan memiliki satu macam produk untuk dipasarkan, maka target pertamanya adalah memperkenalkan produk tersebut seluas-luasnya, tentunya dengan jaminan mutu yang baik. 

gabung-1 Perusahaan melakukan pengenalan produk ini dengan mendistribusikannya. Distribusi produk meliputi menemukan atau memperoleh PELANGGAN dan menyampaikan  produk tersebut ke tangannya. Distribusi produk secara garis besar dapat dibagi menjadi lima cara berikut:
  1. STORE FRONT (Penjajaan di Toko); perusahaan membeli atau menyewa toko di area yang ramai untuk menunggu didatangi pengunjung yang lalu-lalang dan merekrut tenaga penjualan (penjaga toko) untuk melayahi para pembeli atau memperkenalkan kepada orang yang lalu lalang tersebut agar mau mengunjungi toko atau membeli produk yang dijajakan.
  2. DIRESCT MAIL (Penawaran melalui Surat Langsung); perusahaan membeli atau mencari daftar alamat (misalnya dari buku telepon suatu wilayah). Kemudian perusahaan merekrut seseorang untuk menulis surat penawaran produk yang kemudian dikirimkan ke alamat-alamat yang ditentukannya.
  3. TELE MARKETING (Pemasaran Jarak Jauh); perusahaan membeli daftar nomor telepon kemudian melatih para tenaga pemasarannya untuk melakukan penawaran produk lewat telepon ke nomor-nomor yang ditentukan.
  4. INTERNET MARKETING (Pemasaran lewat Internet); perusahaan membangun website dan mengiklankan produknya lewat website perusahaan tersebut. Selain itu perusahaan juga menawarkan produknya langsung ke alamat-alamat e-mail calon pembeli.
  5. MULTI LEVEL MARKETING; perusahaan merekrut distributor atau menerima ‘pendaftaran sukarela’ seseorang menjadi distributor untuk memasarkan produknya secara penjualan langsung (direct selling) dan memberi hak kepada distributor tersebut untuk merekrut distributor-distributor dalam jaringannya dan melatihnya untuk merekrut distributor lagi, mencari pelanggan dan menjual produk kepada para konsumen bebas.
Setiap cara dari kelima cara diatas dapat menggunakan teknik pemasaran dari satu atau lebih dari kelimanya untuk menggaet pelanggan. Artinya, sebuah toko tidak harus hanya mengandalkan kunjungan orang-orang yang berlalu-lalang di depannya, tetapi dia juga dapat menyebarkan brosur lewat pos, menulis e-mail dan bahkan tidak sedikit toko-toko yang memiliki website. Toko-toko juga sudah biasa pasang iklan di media cetak, menyiarkan iklan lewat radio, bahkan televise. Tujuannya jelas, yaitu memperbanyak kemungkinan orang berkunjung ke tokonya. 
Sama halnya dengan perusahaan MLM, mereka dapat menggunakan satu atau semua cara dari keempat cara pemasaran yang lain, seperti menggaet pelanggan dari keluarga, teman atau kolega kerja mereka. Para distributor dapat membangun website pribadi, menulis e-mail, membuat kartu-nama atau brosur-brosur pribadi yang tentunya tidak boleh menyalahi aturan marketing plan dan etika bisnis yang diterapkan perusahaan.
Lalu, apa masalahnya dengan MLM? So what is MLM?. Poin penting yang harus dipahami adalah bahwa pendistribusian produk adalah MEMBUATNYA DIKENAL. Maka MLM dan semua jenis perusahaan lain, pembedaannya hanya terletak pada metode yang digunakan agar PRODUK MEREKA DIKENAL ORANG seluas-luasnya. Kebetulan metode itu terkait dengan sistem pembayaran kompensasi pemasarannya, maka dari itu pembeda penting dari kelima macam perusahaan di atas adalah “BONUS PLAN”-nya.
Seperti yang telah disampaikan di halaman sebelumnya, perusahaan non-MLM membayar GAJI kepada para manajer dan tenaga pemasarannya; kadang-kadang diikuti dengan bonus atau tunjangan, misalnya tunjangan hari raya. Perusahaan non-MLM memiliki keterbatasan jumlah tenaga yang direkrut tergantung dari ukuran pasar dan kemampuan finansialnya. Perusahaan MLM tidak membayar GAJI kepada distributor, tetapi membayar kompensasi pemasaran dan bonus perkembangan jaringan pelanggan. Oleh karena itu kesempatan distributor untuk berkembang sangat tergantung oleh sang distributor sendiri. Maka dari itu MLM dalam pengembangannya sangat bersifat ORGANIK, bukan ROBOTIK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar