UNTUK PUNYA PRINSIP, HIDUP TERENCANA, TIDAK EGOIS, DAN SUKA MEMBERI
Jantung merupakan organ istimewa. Berukuran sedikit lebih besar dari kepalan tangan, jantung bertugas selaku pompa darah ke seluruh tubuh. Memberi nutrisi dan memasok oksigen ke semua jaringan hidup. Tanpa henti, tanpa kenal lelah, tanpanya kita mati. Itulah sebab mengapa ia vital.
Di balik segala macam kompleksitas kerjanya yang mengagumkan, jantung ternyata menyimpan banyak keunikan tersendiri. Kita bisa belajar banyak hal dari filosofi, cara kerja jantung.
Jika sekarang Anda membaca tulisan ini, bersyukurlah… Berarti bahwa jantung Anda tidak pernah sekalipun berhenti berdetak sejak lahir walau hanya untuk sesaat. Jantung selalu berdetak… dan akan terus berdetak. Ini disebabkan kendali saraf yang mensuplai jantung adanya di BATANG OTAK. Batang otak? Ya, sebuah area di luar alam kesadaran kita.
Tidak seperti menggerakkan tangan dan kaki sesuka hati, kita tidak bisa memerintahkan jantung untuk berdenyut lebih cepat, lebih lambat, atau berhenti sesaat. Pada saat kita tidur pun ia bekerja. Independen, tidak mau diatur.
[Bayangkan kalau kita bisa mengatur denyut jantung sekehendak kita, niscaya betapa mudahnya orang yang hendak bunuh diri]
"Begitu juga manusia. Dari jantung kita belajar untuk punya prinsip dan ketidaktergantungan. Jangan mudah dipengaruhi oleh suara-suara di sekitar kita. Ada nilai-nilai pokok yang wajib dipegang untuk dijadikan pedoman hidup. Perlu ada tujuan dan hakikat dari segala sesuatu yang kita lakukan. Idealisme, iman, independensi, atau apalah namanya.2. Plan A Plan B
Sebab jika tidak demikian, sangat mudah bagi kita untuk diombang-ambingkan oleh rayuan tak tentu. Salah-salah malah tersesat dalam hidup ini."
Terdapat beberapa pusat listrik di jantung. Pusat listrik ini disebut NODUS. Ada Nodus Sinoatrial (SA) dengan kecepatan denyut sekitar 70-80 kali permenit. Di bawahnya ada Nodus Atrioventrikel (AV), dengan kemampuan denyut 40-60 kali permenit. Di bawahnya lagi ada Berkas His dan Serat Purkinje, dengan kecepatan denyut 20-40 kali permenit.
Normalnya jantung berdenyut 60-100 kali permenit karena dipimpin oleh Nodus SA. Apabila Nodus SA mati entah karena sebab tertentu, maka nodus di bawahnya yaitu Nodus AV akan mengambil alih kerja jantung agar tetap berdetak. Istilahnya, di backup. Walau kecepatannya lebih rendah.
Kalau Nodus AV mati, lagi-lagi nodus di bawahnya yang akan mengambil alih kepemimpinan kerja jantung. Begitu seterusnya.
Dan jika semua nodus itu sudah tidak berfungsi, barulah… jantung itu akan mati.
"Kira-kira analog dengan listrik di rumah kita yang disuplai PLN. Jika suplai dari PLN terputus, bisa diback-up dengan generator pribadi. Kalau generator mati,masih ada lampu baterai. Paling mentok pakai lilin.3. “Cukuplah sedikit buat saya”
Seperti jantung, dalam hidup pun kita perlu punya rencana A dan rencana B. Kalau perlu sampai rencana C dan D. Tujuannya apabila rencana terbaik kita gagal, ada rencana cadangan; kita tak tercundangi. Misalnya, berencana naik mobil untuk berangkat ke kantor. Tiba-tiba mobil tak bisa dihidupkan, maka panggillah taksi. Tak ada taksi? Ojek pun jadi. Hidup harus terencana dan terstruktur."
AORTA adalah pembuluh darah besar yang keluar dari jantung. Aorta akan bercabang-cabang, ada yang naik ke kepala-leher, ada ke tangan, ada yang ke perut hingga kaki. Melalui Aorta darah dipompa ke seluruh tubuh.
Tapi tahukah Anda bahwa sebelum Aorta yang besar itu bercabang, ada sepasang percabangan pembuluh kecil di pangkalnya. Kedua pembuluh itu namanya Arteri Koroner Kiri dan Arteri Koroner Kanan. Darah yang mengalir melalui kedua pembuluh ini akan mensuplai otot jantung itu sendiri, menjaganya agar tetap hidup dan berdetak. Ukuran arteri koroner sangatlah kecil, jauh lebih kecil dari Aorta itu sendiri. Jadi sebelum jantung memenuhi kebutuhan darah seluruh tubuh, terlebih dahulu ia memenuhi kebutuhannya dirinya sendiri yaitu melalui Arteri Koroner.
[Pernah dengar penyakit Jantung Koroner? Pada Penyakit ini Arteri Koroner tersumbat, sehingga tidak bisa memasok darah ke otot jantung itu sendiri. Jantungnya akan kolaps, orangnya menyusul.]
"Arteri koroner adalah bukti bahwa jantung tidak egois; ia mengambil sedikit [darah] dan sisanya diberikan buat yang lain. Hidup memberi. Berbagi apa saja yang dimiliki. Tidak serakah menyimpan semuanya untuk diri sendiri, bahkan sampai mencaplok milik orang lain.
Seperti jantung yang memberi darah ke seluruh tubuh dan hanya mengambil sedikit saja untuk dirinya, maka manusia juga harus selalu memberi kepada sekitar. Berilah apa saja, mulai dari sapaan hangat setiap pagi hingga bantuan di kala susah. Jangan egois lantas menumpuk semua kepunyaan untuk diri sendiri. Belajarlah dari jantung."
http://sectiocadaveris.wordpress.com/2011/04/08/dari-jantung-kita-belajar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar