Lima Racun Diri dan Penawarnya

SECARA tidak sadar, ketika kita menginginkan berhasil dalam suatu tujuan sering menelan racun-rancun penghambatnya. Terutama yang berkaitan dengan kesuksesan kehidupan. Ada LIMA RACUN penghambat keberhasilan:
  1. Depresi diri, banyak orang sering mengatakan (baik lisan maupun dalam hati) ketika ditawari suatu pekerjaan atau tugas, dengan:
    1. “saya ingin sih, tetapi rasa-rasanya tidak mampu….”
    2. “saya kurang pandai dalam hal itu….”
    3. “saya pasti gagal…!”
    4. “saya kurang pengalaman…”
    5. “saya kurang formal, dech….”
  2. Penyakit Jaminan; biasanya dimiliki oleh orang-orang yang memegang kedudukan yang lebih dari rata-rata. Jaminan itu membunuh IMPIAN
  3. Kompetisi; Bidang itu sudah terlalu penuh pelakunya, persaingan sangat ketat, banyak permainan kotor di tempat itu… dsb.
  4. Dikte Orang Tua : orang tua yang telampau dominan mengatur anak-anaknya, kadang malah membunuh semangat dan cita-cita anak. Segala tingkah laku anaknya dalam pengawasan ketat orang tua. Padahal kalau diperhatikan, sasaran atau tujuan antara orang tua dan anak adalah sama: BERHASIL….
  5. Tanggung Jawab Keluarga; “Seharusnya saya berganti pekerjaan lima tahun yang lalu. tetapi sekarang sudah sulit, karena sudah berkeluarga… makan apa keluarga saya, jika saya mulai lagi dari bawah?”
Singkirkan Racun-racun pembunuh keberhasilan itu dengan:
  1. Depresi Diri, lawan dengan APRESIASI DIRI. Yakinkan diri bahwa ANDA punya kelebihan, punya nilai “jual” . Ya setiap orang memiliki ITU dan bersifat DISTINCT.. berbeda-beda seperti SIDIK JARI…:-)
  2. Penyakit Jaminan, lawan dengan OPTIMISME bahwa tiada yang abadi, tiada yang sempurna. Semua hanya mendekati yang tak terbatas. Jadi kembangkan diri!
  3. Kompetisi, berkompetisilah dengan DIRI ANDA SENDIRI, tetapi BEKERJA SAMALAH dengan sesama manusia dan semua MAKHLUK.
  4. Dikti Orang Tua, buka diskusi untuk membuat kesepakatan bahwa antara orang tua dan anak itu sama-sama BERHASIL. Anak berhasil mencapai keinginannya, dan orang tua BERHASIL mengantarkan anak mencapai keberhasilan….!
  5. Tanggung Jawab Keluarga, ajak pasangan ANDA berembug menemukan usaha sampingan bersama, menjadi USAHA KELUARGA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar