SECARA tidak sadar, ketika kita menginginkan berhasil dalam suatu tujuan sering menelan racun-rancun penghambatnya. Terutama yang berkaitan dengan kesuksesan kehidupan. Ada LIMA RACUN penghambat keberhasilan:
- Depresi diri, banyak orang sering mengatakan (baik lisan maupun dalam hati) ketika ditawari suatu pekerjaan atau tugas, dengan:
- “saya ingin sih, tetapi rasa-rasanya tidak mampu….”
- “saya kurang pandai dalam hal itu….”
- “saya pasti gagal…!”
- “saya kurang pengalaman…”
- “saya kurang formal, dech….”
- Penyakit Jaminan; biasanya dimiliki oleh orang-orang yang memegang kedudukan yang lebih dari rata-rata. Jaminan itu membunuh IMPIAN
- Kompetisi; Bidang itu sudah terlalu penuh pelakunya, persaingan sangat ketat, banyak permainan kotor di tempat itu… dsb.
- Dikte Orang Tua : orang tua yang telampau dominan mengatur anak-anaknya, kadang malah membunuh semangat dan cita-cita anak. Segala tingkah laku anaknya dalam pengawasan ketat orang tua. Padahal kalau diperhatikan, sasaran atau tujuan antara orang tua dan anak adalah sama: BERHASIL….
- Tanggung Jawab Keluarga; “Seharusnya saya berganti pekerjaan lima tahun yang lalu. tetapi sekarang sudah sulit, karena sudah berkeluarga… makan apa keluarga saya, jika saya mulai lagi dari bawah?”
Singkirkan Racun-racun pembunuh keberhasilan itu dengan:
- Depresi Diri, lawan dengan APRESIASI DIRI. Yakinkan diri bahwa ANDA punya kelebihan, punya nilai “jual” . Ya setiap orang memiliki ITU dan bersifat DISTINCT.. berbeda-beda seperti SIDIK JARI…:-)
- Penyakit Jaminan, lawan dengan OPTIMISME bahwa tiada yang abadi, tiada yang sempurna. Semua hanya mendekati yang tak terbatas. Jadi kembangkan diri!
- Kompetisi, berkompetisilah dengan DIRI ANDA SENDIRI, tetapi BEKERJA SAMALAH dengan sesama manusia dan semua MAKHLUK.
- Dikti Orang Tua, buka diskusi untuk membuat kesepakatan bahwa antara orang tua dan anak itu sama-sama BERHASIL. Anak berhasil mencapai keinginannya, dan orang tua BERHASIL mengantarkan anak mencapai keberhasilan….!
- Tanggung Jawab Keluarga, ajak pasangan ANDA berembug menemukan usaha sampingan bersama, menjadi USAHA KELUARGA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar