Doa Terkuat ada dalam Pikiran Kita

Sebelum­nya saya telah menulis ten­tang Berpikir Posi­tif. Pada post­ing ini saya menya­jikan tema serupa yang mana saat kita berpikir posi­tif, kita telah mem­perkuat doa-doa kita men­jadi keny­ataan. Artikel ini saya ambil dari rekan kita Gheanez Reza yang menu­rut patut untuk kita renungkan.

Berikut pet­u­ah­nya.

Setiap dari diri kita, meman­jatkan doa meru­pakan rit­ual rutinitas..(mungkin)

Dari Doa yang kita pan­jatkan, ten­tunya ada yg dik­ab­ulkan oleh Tuhan dan ada yang tidak…atau malah ser­ing kita men­da­p­atkan keba­likkan dr doa yg kita haturkan..Sahabat, dalam setiap doa yang tak terk­abul, kita suka menghibur diri den­gan Kali­mat :
“Oh.. kali ini Tuhan belum mengab­ulkan­nya !”

.….Benarkah demikian ? …Benarkah belum dik­ab­ulkan…? .…Yakinkah itu jawabannya ?

Bukankah :
“Minta­lah (berdoa) kepada-Ku nis­caya Aku akan mengab­ulkan­nya.” (QS 40:60).

Tidak per­nahkah kita berpikir, bahwa sesung­guh­nya kita salah dalam meman­jatkan doa..

Pro­posal keing­i­nan (doa kita) kepada Tuhan..sering kali masih kurang lengkap untuk dis­am­paikan.. sehingga ter­to­lak­lah pro­posal kita.…

simak Fir­man Allah :
”Dan jika hamba-Ku mem­inta kepada-Ku, ketahuilah bahwa Aku dekat, Aku nis­caya akan mengab­ulkan per­mintaan orang-orang yang mem­inta jika mereka benar-benar mem­inta.” (QS 2:186).

Allah Dzat Yang Maha Pen­gasih lagi Maha Penyayang..
Saya garis bawahi : JIKA MEREKA BENAR BENAR MEMINTA.…

Doa Terkuat dalam Pikiran Kita

Doa Terkuat dalam Piki­ran Kita

Bagaimana agar doa nis­caya di kab­ulkan Tuhan ?
Saya tidak akan men­jawab dari sudut pan­dang Agama (Ulama),
bahkan tidak den­gan doktrin2 nor­matif, karena itu bukan domain saya..Maaf…

Saya akan mem­berikan satu gam­baran, dari sudut ilmu yang saya miliki Mind Empow­er­ment ( Mind Technology)…

dan ini­lah prinsip-prinsip umum dari piki­ran :
– Apa yang Anda pikirkan (secara Dom­i­nan), itu yang Anda dap­atkan…
– Apapun yang masuk ke dalam piki­ran bawah sadar, itu­lah yang akan men­jadi real­i­tas..
– Anda adalah apa yang Anda Pikirkan ten­tang Anda…

Hukum Piki­ran :

” Anda akan men­da­p­atkan aksi atau respon dari PIKIRAN BAWAH SADAR ANDA, sesuai den­gan piki­ran atau ide yang ada dalam PIKIRAN SADAR ANDA. Piki­ran Bawah Sadar akan melakukan semua hal yang dibu­tuhkan untuk mewu­jud­kan apapun per­in­tah yang masuk kedalamnya.”

Nah, dalam isti­lah saya : Piki­ran adalah Doa yang tak teru­cap, dan energinya jauh lebih kuat dari uca­pan, karena Piki­ran (akal) meru­pakan karu­nia Tuhan yang hanya diberikan kepada manu­sia seba­gai makhluk yang disempurnakan.
== Kita dilahirkan tanpa sen­jata, Piki­ran kita adalah satu-satunya sen­jata kita : Ayn Rand ==

Doa yang tidak teru­cap yang ter­sim­pan dalam pikiran-pikiran dom­i­nan kita,
dilepaskan melaui getaran listrik otak dan beres­o­nansi den­gan energi listrik alam semesta, kemu­dian meman­tul kem­bali kepada kita dalam wujud fisik, ide, perilaku/sikap serta realita pen­gala­man yang sesuai den­gan apa yang kita pikirkan. (The Law of Attraction/Hukum Tarik Menarik)

Mari kita coba renungkan :
“Bukankah Rezeki, Rah­mat, Hidayah, Karu­nia, Ridho, Materi, dan segala sesu­atu, sesung­guh­nya telah Tuhan tebarkan di muka bumi, seir­ing den­gan ben­tuk pen­cip­taan Alam semesta dan Makhluk hidup lain­nya.. Jadi sesu­atu yang kita minta tidak berada di lan­git, melainkan ada di alam semesta dan bumi yang kita pijak ini.”

Kai­tan den­gan itu, per­nahkan ter­lin­tas dalam Piki­ran Kita, bahwa Kapal Ter­bang, Kom­puter, Lap­top, Hand­phone, Rumah, Mobil, Jabatan, Harta, Lagu, Nyanyian serta Materi lain­nya telah Tuhan Cip­takan di muka bumi ini ? jauh sebelum para pen­emu dan penikmat­nya mewu­jud­kan dan merasakannya.

Apakah itu semua murni ide/ciptaan manu­sia? Bukan saha­bat. Sekali lagi, Bukan…!!!

Tuhan­lah yang men­cip­takan­nya dan menebarkan­nya di Alam semesta.. namun memang masih berupa inma­te­r­ial… benda/ide itu dapat diwu­jud­kan oleh orang-orang yang Tuhan berikan karu­nia kepadanya.. Lho kok bisa ? How ?

Dan kepun­yaan Allah-lah segala yang ada di lan­git dan dibumi.

Bagaimana? Den­gan memikirkan­nya secara kuat & benar (karena ini­lah do’a kita)

Materi/Ide tadi pasti­lah dim­u­lai dari berpikir, ketika piki­ran itu men­guat den­gan segala energi men­tal diri kita, maka sum­ber daya di seke­lil­ing kita akan men­dukung untuk mewu­jud­kan­nya. Hal ini ter­jadi karena keku­atan­nya men­dom­i­nasi piki­ran, uca­pan, sikap dan tin­dakan kita. Semakin ser­ing kita memikirkan­nya den­gan fokus, maka semakin ter­mo­ti­vasi kita untuk meca­painya. Sehingga Tuhan melalui Alam Semesta, mem­bantu mewu­jud­kan sesu­atu yang sesung­guh­nya telah Tuhan Cip­takan. Kepada siapa ? Kepada makhluk-Nya yang berpikir den­gan piki­ran­nya yang benar dan terarah/tekendali… tidak meman­dang suku ras dan agama…

Piki­ran kita adalah doa kita. Maka piki­ran kita mesti satu frekuensi & selaras den­gan doa kita. Bila doa kita yang teru­cap tidak selaras den­gan piki­ran kita, maka yang akan di anggap seba­gai doa adalah doa yang tidak teru­cap, yaitu piki­ran kita. Sehingga bila ingin doa kita dipenuhi/dikabulkan Tuhan, maka doa kita harus selaras den­gan piki­ran kita, karena dalam piki­ran itu­lah sesung­guh­nya keku­tan doa kita berada.

Untuk itu saya ingin mengin­gatkan, pernahkah :

- Kita berpikir untuk ban­gun ten­gah malam sek­i­tar jam 3, anehnya tanpa ada yang mem­ban­gunkan anda atau tanpa jam weker, benar, anda ban­gun tepat seperti yang anda inginkan.
– Kita sedang berpikir ten­tang seo­rang teman yang sudah lama tidak berjumpa, tiba-tiba Hp/tlp kita berder­ing dan terny­ata itu dia, atau saat kita maen ke mall kita berjumpa den­gan­nya, atau mungkin tiba-tiba saja teman kita itu berkun­jung ke rumah kita … heeem ser­ingkali kita malah beru­jar ” Pan­jang umur, baru aja saya ngomongin/mikirin kamu !“
– Anda sedang khawatir pada sesu­atu hal, dan benar, hal yang anda khawatirkan itu ter­jadi pada anda. Lalu den­gan san­tai anda ser­ingkali beru­jar ” Tuh kan, saya jg bilang apa ?“
– Atau anda per­nah menginginkan suatu benda, dan tidak anda sangka anda men­da­p­atkan hadiah dari orang tua anda, dan benda itu­lah yang anda inginkan..
– Sesu­atu keja­dian yang mungkin mirip-mirip den­gan hal terse­but di atas.

Lalu, apakah semua itu hanya sekedar kebe­tu­lan ? Apakah anda masih per­caya kebe­tu­lan ? Saya kira tidak!

Semua pasti berada dalam kendali dan kehen­dak Tuhan, dan kehen­dak Tuhan dise­babkan per­mintaan dan sikap serta pemiki­ran kita. Semua ada pen­je­lasan dan proses ilmi­ah­nya. Hanya saja, kita kurang menelaah dan mempelajarinya.

Dalam hidup ini ser­ingkali kita dik­enda­likan oleh piki­ran kita, bahkan menu­rut Deepak Chopra kita mem­pro­duksi lebih dr 65.000 piki­ran dan kata setiap hari. Kabar buruknya adalah, + 65% dr piki­ran dan kata itu adalah negatif…

Perhatikan :

- Duh saya ini tolol amat ya ! Gitu aja kok gak bisa…
– Hari ini aku malas banget kerja nih…
– Kenapa ya, setiap kali aku bicara di depan umum pasti tegang dan grogi…
– Adu­uuh, aku ini pelupa banget sih… td aku sim­pen kunci dimana ya ?
– Aku kalo makan udang suka gatel lho…
– Duh kok tiap hari kepalaku pus­ing terus ya…
– Duh kok perutku muless mulu sih…
– Temen-temen kok ser­ing banget bikin aku bete ya…
– Pulang nanti ban­jir gak ya…
– Saya itu kalo mem­baca buku.. sring ngan­tuk..
– Saya ini gak bisa kon­sen­terasi Mas…jadi sulit untuk fokus..
– Aduh aku ini suka gak ada waktu kalo ikut sem­i­nar pengem­ban­gan diri Mbak..
– Kenapa ya Mas, kalo saya coba mulai usaha, selalu aja gagal, apa saya gak bakat berda­gang ya ?
– dst dst…

Tahukah anda, itu adalah doa kita, maka itu­lah yang kita dap­atkan dalam kehidu­pan kita.

Kabar Baiknya ?

Sebe­narnya Kita tidak harus men­gen­da­likan selu­ruh piki­ran kita yang men­ca­pai 65.000 itu.

Yang perlu kita lakukan hanyalah mem­perkuat pikiran-pikiran dom­i­nan kita,
den­gan men­garahkan piki­ran dom­i­nan kita pada bahasa-bahasa posi­tif yang mem­o­ti­vasi kita, yang men­dukung keber­hasi­lan hidup kita.

Kita ingin men­gen­da­likan hidup kita? Maka kenda­likan pikiran-pikiran dom­i­nan kita.

( “Sesung­guh­nya Allah tidak men­gubah keadaan sesu­atu kaum, sehingga mereka men­gubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” QS Ar ra’d : 11)

Maka untuk meng­ga­pai kehidu­pan yang lebih bermakna dan berman­faat, mulailah untuk men­gubah diri ke arah yang lebih baik den­gan mengisi/melatih bahasa dan pemiki­ran yang men­dukung pikiran-pikiran dom­i­nan kita saat ini den­gan pro­gram keber­hasi­lan dan posi­tif. Karena sesung­guh­nya DOA kita berada dalam PIKIRAN KITA dan siap untuk diwu­jud­kan oleh Tuhan.***

OOT, Jika ini dit­er­ap­kan dalam mem­per­ta­hankan sebuah hubun­gan, ten­tunya sebuah hubun­gan akan terus har­mo­nis dan langgeng jika masing-masing memi­liki piki­ran posi­tif. Dan sesuai den­gan hukum piki­ran bawah sadar, alam bawah sadar kita lebih kuat dalam meny­im­pan kata-kata negatif dari­pada kata-kata posi­tif. Sepu­luh kata posi­tif bisa dikalahkan satu saja kata negatif. Sehingga bisa saya jamin jika salah satu pihak merasa takut jika ter­jadi per­pisa­han, maka itu­lah doanya dan itu­lah yang terjadi.

“Aku san­gat takut jika besok saya berpisah den­gan dia”. Maka selu­ruh alam semesta akan mengamininya, dan gelom­bangnya kem­bali kepada Anda untuk mere­al­isas­ikan ketaku­tan terse­but. Jadi menu­rut saya dalam men­jalin dan mem­per­ta­hankan sebuah hubun­gan, boleh merasa takut untuk berpisah tapi jan­gan sedik­it­pun ada rasa takut itu yang berlebi­han sam­pai ke alam bawah sadar kita.

“Aku kan cewek, jadi ya lebih mudah sen­si­tif dong, wajar kan?” Itu­lah doa kalian, jan­gan sam­pai mem­biarkan diamini banyak orang dan alam.

Begitu juga jika dalam men­jalin sebuah hubun­gan piki­ran kita malah selalu ter­tuju pada orang lain, bukan pasan­gan kita. Ten­tunya ikatan batin ked­u­anya akan mulai reng­gang dan bisa dipastikan bagaimana endingnya.

“Barangsi­apa yang beri­man kepada Allah dan hari kia­mat hen­dak­lah ia men­gu­cap­kan kata-kata yang baik atau hen­dak­lah ia diam” (HR.Bukhari Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar